Kepentingan yg orgen mengantar anak yg mau menetap sementara di Surabaya jadi target utama hari itu. Rencana pergi seakan mendadak, tetapi pentingnya tujuan yg akan diraih, maka bepergian kali ini diutamakan.
Hari kerja, kepentingan mendesak jadi utama. kapan lagi bisa ada kesempatan mengantar karena libur telah habis. Dengan semangat aku ambil ijin satu hari untuk tidak bekerja. Untung teman sekerja selalu baik hati untuk mampu menopang selama satu hari pekerjaan ditinggalkan. Kamis itu sepulang kerja, segera berkemas menuju Stasiun Tawang Semarang. Tiket telah disiapkan, tinggal berangkat dan bawa pakaian ganti sekedarnya. Maklum jarak Semarang -Surabaya cukup ditempuh dalam 3-4 jam tak begitu lama.
Sampai di St Tawang tempat pemberangkatan ternyata banyak pula yg sudah antri menunggu keberangkatan kereta. Kursi ruang runggu yg tertata apik dan bersih menambah mata tak jemu memandang keadaan peron yg siiip deh. Berbeda zaman dulu, st KA terkesan kumuh tak terurus. Sampah berserakan. barang tak berguna pating tlalang. Menunggu beberapa saat unt pemeriksaan tiket masuk, karcis distempel setelah ditunjukkan pada petugas dengan disertakan kartu identitis. Ada pula yg tak bawa identitas terpasak dilarang masuk Stasiun. Rupanya kebijakan ketat ini mampu membawa suasana sekitar St KA terkesan rapi dan nyaman ditempati. Terlihat tak ada lagi pedagang lalu-lalang seenaknya. Perton ruang tunggu jadi nyaman.
Aku bertiga sudah ada di dalam KA. Setelah tanya sekedarnya pada petugas pintu KA situnjukkan letak ruang kereta sesuai yg ada di tiket. Kuayuhkan kaki menuju KA jalu 2, ruang kereta 3, Kursi no 12 A,B,C sudah kutemukan segera aku duduk. Kutata barang bawaan ditempatnya.
Ruang KA cukup dingin. AC terpasang cukup membuat penumpang nyaman, bahkan ada yg tidak kuat rasa dinginnya terlihat ada yg pakai jaket. Baru kaqli ini aku naik KA dengan pelayanan ruang yg prima. Rupanya Perusahaan KA tak mau kalah bersaing dgn pengusaha bus yg telah lebih dulu memberikan pelayanan prima dalam menciptakan ruang penumpang yg sejuk. Rupanya karcis yg dibayar sesuai dgn barang yg dibeli.
Setelah berjalan 4 jam lebih, pk 20.45 sdh sampai st Pasar Turi Surabaya. Penumpang berhamburan keluar termasuk rombongan. Rupanya St Psr Turi merupakan pemberhentian akhir.
Keluar dari stasiun telah disambut jasa angkutan. Ada ojek, taksi, tukang becak hingga pembawa barang. Dengan menemukan sebuah taksi dgn nego 40 rb sampai tujuan, sopir meraih tas yg kubawa unnt segera dimasukkan ke bagasi. Supir sangat cekatan, mungkin sesudahnya segera menyambut penumpang lain dari kereta yg di belakangnya. Memang gesit dan cekatan membawa rezeki.
Hari kerja, kepentingan mendesak jadi utama. kapan lagi bisa ada kesempatan mengantar karena libur telah habis. Dengan semangat aku ambil ijin satu hari untuk tidak bekerja. Untung teman sekerja selalu baik hati untuk mampu menopang selama satu hari pekerjaan ditinggalkan. Kamis itu sepulang kerja, segera berkemas menuju Stasiun Tawang Semarang. Tiket telah disiapkan, tinggal berangkat dan bawa pakaian ganti sekedarnya. Maklum jarak Semarang -Surabaya cukup ditempuh dalam 3-4 jam tak begitu lama.
Sampai di St Tawang tempat pemberangkatan ternyata banyak pula yg sudah antri menunggu keberangkatan kereta. Kursi ruang runggu yg tertata apik dan bersih menambah mata tak jemu memandang keadaan peron yg siiip deh. Berbeda zaman dulu, st KA terkesan kumuh tak terurus. Sampah berserakan. barang tak berguna pating tlalang. Menunggu beberapa saat unt pemeriksaan tiket masuk, karcis distempel setelah ditunjukkan pada petugas dengan disertakan kartu identitis. Ada pula yg tak bawa identitas terpasak dilarang masuk Stasiun. Rupanya kebijakan ketat ini mampu membawa suasana sekitar St KA terkesan rapi dan nyaman ditempati. Terlihat tak ada lagi pedagang lalu-lalang seenaknya. Perton ruang tunggu jadi nyaman.
Aku bertiga sudah ada di dalam KA. Setelah tanya sekedarnya pada petugas pintu KA situnjukkan letak ruang kereta sesuai yg ada di tiket. Kuayuhkan kaki menuju KA jalu 2, ruang kereta 3, Kursi no 12 A,B,C sudah kutemukan segera aku duduk. Kutata barang bawaan ditempatnya.
Ruang KA cukup dingin. AC terpasang cukup membuat penumpang nyaman, bahkan ada yg tidak kuat rasa dinginnya terlihat ada yg pakai jaket. Baru kaqli ini aku naik KA dengan pelayanan ruang yg prima. Rupanya Perusahaan KA tak mau kalah bersaing dgn pengusaha bus yg telah lebih dulu memberikan pelayanan prima dalam menciptakan ruang penumpang yg sejuk. Rupanya karcis yg dibayar sesuai dgn barang yg dibeli.
Setelah berjalan 4 jam lebih, pk 20.45 sdh sampai st Pasar Turi Surabaya. Penumpang berhamburan keluar termasuk rombongan. Rupanya St Psr Turi merupakan pemberhentian akhir.
Keluar dari stasiun telah disambut jasa angkutan. Ada ojek, taksi, tukang becak hingga pembawa barang. Dengan menemukan sebuah taksi dgn nego 40 rb sampai tujuan, sopir meraih tas yg kubawa unnt segera dimasukkan ke bagasi. Supir sangat cekatan, mungkin sesudahnya segera menyambut penumpang lain dari kereta yg di belakangnya. Memang gesit dan cekatan membawa rezeki.
***
Cukup sehari keperluan ini kulakukan. Tidur semalam dim Kota Surabaya dgn deretan rumah padat cukup sulit untuk lelap. Kepadatan penghuni membawa suasana panas lingkungan yg tak biasa kurasakan ketika di rumah. Tidur terasa mandi oleh keringay yg membasahi badan. Cukup satu malam hal ini kurasakan.
Untuk urusan makan jangan tanya betapa mudah memperoleh akomodasi makan. Disepanjang jalan kampung berdiri berderet warung makan yg mencerminkan asal daerah yg menyelenggarakan. Ada warung makan Wong Deso dengan menu masaakan jawa, warung makan padang dgn khas masakan pedasnya.
Warung sate madura tak kalah ramainya. Pokoknya soal isi perut ketika di Surabaya tidak perlu kuatir tinggal berapa bugjet yg akan kita gunakan.
Pk 14.00 bersiap meninggalkan tempat sementara. Setelah memanggil taksi, tak begitu lama sekitar 15 menit, sdh datang dan siap mengantar sampai st psr Turi Surabaya. Tiket sdh ada ditangan sehingga tak perlu antri unt membeli. Maklum tiket dibeli saat berangkat dari Semarang krn sistem online yg memudahkan penumpang untuk memesan tiket keberangkatan beberapa hari ke depan.
Menunggu waktu keberangkatan, kugunakan unt melihat sekitar st Psr Turi. Lingkungan cukup hijau dibandingkan ST Tawang Semarang. Mendekati jalan raya hingga sekitar halaman st Psr Turi ditanami pepohonan yg cukup melihat rasa sejuk terhadir di sisni. Bandingkan dgn st Tawang yg tanpa tumbuhan alias gundul dan gersang. Rupanya Semarang perlu merujuk Psr Turi.
Bagiah tengah halaman St psr Turi terlihat cukup apik kereta mini kuno jadi hiasan yg mengesankan leju perfalanan dan sefarah perkeretapian di Surabaya. Kereta loko mini hitam dgn roda lengkat mesinnya terlihat bersih dan terawat. setelah aku ambil gambar ketinggalkan Surabaya menuju Semarang.
Kereta yg kutumpangi berangkat dan melaju ke Semarang. Pk 22.00 tepat tiba di St Tawang Semarang. Setelah menurunkan penumpang, KA melaju terus ke barat menuju jakarta. Kadang memang perlu memenfaatkan perjalanan jauh kita dengan Kereta Api yg menyimpan sejarah panjang ttg bangsa Indonesia. Selamat mencoba.